Rabu, 23 April 2008

Kebohongan Seorang Ibu Dalam Hidup Nya

Dalam kehidupan kita sehari-hari,kita percaya bahwa kebohongan akan membuat manusi terpuruk dalam penderitaan yang mendalam,tetapi kisah ini sungguh sebalik nya dengan ada nya kebohongan ini,makna sesungguh nya dari kebohongan ini justru dapat membuka mata kita dan terbebas dari penderitaan,ibarat sebuah energi yang mampu mendorong mekar nya sekuntum bunga yang paling indah di dunia.



Cerita bermula ketika aku masih kecil,aku terlahir sebagai anak laki-laki di sebuh keluarga yang miskin. bahkan untuk makan saja, sering kali kekurangan ketika makan,ibu sering memberika porsi nasi nya untukku.
sambil memindahkan nasi ke mangkukku,
ibu berkata:"makan lah nak,aku tidak lapar"(kebohongan ibu yang pertama)

Ketika mulai saya tumbuh dewasa,ibu yang gigih sering meluangkan waktu senggang nya untuk memancing di kolam dekat rumah,ibu berharap dari ikan hasil pancingan ia bisa memberikan sedikit makanan bergizi untuk pertumbuhan. sepulang memancing,ibu memasak sup ikan yang segar dan mengundang selera. sewaktu aku memakan sup ikan itu,ibu duduk si samping aku dan memakan sisa daging ikan yang masih menempel di tulang ikan yang aku makan.
aku melihat ibu seperti itu,hati juga tersentuh,lalu mengunakan sendok ku dan memberikan nya kepada ibuku , tetapi ibu dengan sangat cepat menolak nya.
ibu berkata : "Makan lah nak , aku tidak suka makan ikan "(kebohongan ibu yang kedua).

Sekarang aku sudah duduk di bangku SMP , demi membiayai sekolah abang dan kakakku,
ibu pergi ke sebuah koperasi untuk membawa sjumlah kotak korek api untuk di tempel,
dan hasil tempelan nya itu membuahkan sedikit uang untuk menutupi kebutuhan hidup.
dikala musim dingin tiba,aku bangun dari tempat tidur ku,melihat ibu masih bertumpu pada lilin kecil dan dengan gigih nya melanjutkan pekerjaan nya menempel kotak korek api.
aku berkata :"ibu tidurlah, sudah malam, ibu esok hari masih harus bekerja."
ibu tersenyum dan berkata:"cepat tidurlah nak,aku tidak lelah."(kebohongan ibu yang ketiga).

Ketika ujian tiba,ibu meminta cuti kerja aga dapat menemaniku ku pergi ujian.ketika hari sudah siang, ibu yang tegar dan gigih menunggu aku adi bawah terik matahari selama beberapa jam.
ketika bunyi lonceng berbunyi,menandakan ujian telah selesai.ibu dengan segera menyambut ku dah menuangkan teh yang sudah di siapkan di dalam botol yang dingin untuku.
teh yang lebih kental tidak dapat di bandingkan dengan kasih sayang yang lebih kental.
melihat ibu yang di banjiri peluh,aku segera membersihkan gelas ku untuk ibu,sambil menyuruh nya minum.
ibu berkata:"minum lah nak,aku tidak haus ! "(kebohongan ibu yang keempat)

Setelah kepergian ayah karena sakit, ibu yang malang harus merangkap sebagai ayah dan ibu
dengan berpegang pada pekerjaan dia yang dulu,dia harus membiayai kebutuhan hidup sendiri
kehidupan keluarga kita pun sudah semakin susah dan susah.
tiada hari tanpa penderitaan melihat kondisi keluarga yang semakin parah,ada paman yang baik hati yang tinggal di dekat rumahku pun membantu ibuku baik masalah besar mau pun masalah kecil, tetangga yang ada di sebelah rumah melihat kehidupan kita yang begitu sengsara,
seringkali menasehati ibuku untuk menikah lagi,tetapi ibuku memang keras kepala tidak mengindahkan nasehat mereka....
ibu berkata:"Saya tidak butuh cinta"(kebohongan ibu yang kelima)

Setalah aku,kakakku dan abang ku yang sudah tamat dari sekolah dan bekerja,ibu yang sudah tua,sudah waktu nya pensiun.tetapi ibu tidak mau,ia rela pergi ke pasar setiap pagi untuk menjual sedikit sayur untuk memenuhi kebutuhan hidup nya.
kakakku dan abangku yang bekerja di luar kota sering mengirimkan sedikit uang untuk membantu memenuhi kebutuhan ibu,tetapi ibu bersihkukuh tidak mau menerima uang tersebut , malahan mengirim balik uang tersebut.
ibu berkata:"Saya punya uang nak,simpanlah uang mu ini ( kebohongan ibu yang keenam)

Setelah lulus dari S1,aku pun melanjutkan studi ke S2 dan kemudian memperoleh gelar master di sebuah universitas ternama di amerika berkat beasiswa di perusahaan.
Akhirnya akupun bekerja di perusahaan itu dengan gaji yang lumayan tinggi, sku bermaksud membawa ibuku untuk menikmati hidup di amerika. tetapi ibu yang baik hati,bermaksud tidak mau merepotkan anaknya,
ia berkata kepadaku:"Aku tidak terbiasa hidup di negeri orang"(kebohongan ibu yang ketujuh)

Setelah memasuki usia yang tua,ibu terkena penyakit kanker lambung,dan haru di rawat di rumah sakit,aku berada jauh di sebrang samudera atlantik langsung segera pulang untuk menjenguk ibunda tercinta.aku melihat ibu yang terbaring lemah di ranjang nya setelah menjalani operasi,ibu yang kelihatan sangat tua,menatap aku dengan penuh kerinduan,walaupun senyum yang tersebar di wajah nya agak kaku karena sakit yang di tahan nya,terlihat jelas betapa penyakit itu menjamahi tubuh ibuku sehingga ibuku terlihat lemah dan kurus kering,aku menatap ibuku sambli berlinangkan air mata,hatiku perih,sakit sekali melihat ibuku dalam kondisi seperti ini, tetapi ibu dengan tegar nya berkata:"Jangan pernah menangis anaku,aku tidak kesakitan"(kebohongan ibu yang kedelapan)
setelah mengucap kebohongan yang kedelapan,ibuku tercinta menutup matanya untuk yang terkhir kali nya.


dari cerita di atas saya, satpol_jgc34 yakin sekali sahabat-sahabat ku pasti merasa tersentuh dan ingin mengucapkan : "Terima kasih ibu"

coba di pikir teman,sudah berapa lama kita tidak menelepon ayan atau ibu kita?
sudah berapa lama kita tidak menhabiskan waktu bersama nya untuk berbincang dengan ayah dan ibu kita ?
di tengah aktivitas kita yang padat ini kita punya beribu-alasan untuk meninggal kan ayah dan ibu kita yang kesepian, kita selalu lupa akan ibu yang berada di rumah.
jika di bandingkan dengan pacar kita,kita pasti lebih perduli dengan pacar kita,buktinya,kita selalu cemas akan kabar pacar kita, cemas apakah dia sudah makan atau belum,cemas apakah dia bahagia di samping kita.
namun,apakah kita pernah mencemaskan kabar dari orang tua kita?
cemas apakah ibu kita sudah makan atau belum?
Apakah ini benar?kalau ya.coba kita renungkan kembali.

di waktu kita punya kesempatan membalas budi orang tua kita,lakukan lah yang terbaik,lakukanlah yang terbaik jangan sampai ada kata "MENYESAL" di kemudian hari



Tidak ada komentar: